Al-Muqarabah al-manhajiyyah bayn al-mi'yariyyah wa al-tarikhiyyah wa atsaruhuma fi al-fkir al-diny: ru'yah naqdiyah

Abas Mansur Tamam

Abstract


Dalam diskursus pemikiran modern, pendekatan dan metode menempati posisi problematik karena mampu melahirkan ragam pemikiran akibat ragam pendekatan. Aspek ini juga merupakan dasar bagi orientasi-orientasi pemikran dalam diskursus pemikiran Islam modern. Pendekatan normativisme menjadikan teks-teks al-Qur'an dan hadis pijakan dasar keberagamaan, sementara itu pendekatan historisisme menjadikan realitas sebagai titik tolak bagi keberagamaan. Dalam pandangan penganut pendekatan historisisme, perubahan realitas merupakan pintu masuk bagi relativitas   pemikiran-pemikiran   agama   dan  skeptisisme   bagi   keberadaan sesuatu  yang  mapan seputar  agama.  Sementara  itu,  penganut  pendekatan normativisme,   seiring   dengan  fokus   perhatian   mereka  terhadap   realitas, menolak  kecenderungan pendekatan  historisisme mengingat adanya  prinsip- prinsip mapan dalam agama yang  tidak akan  berubah mengikuti  perubahan waktu dan tempat.  Di samping  itu, ada juga aspek-aspek yang selalu berubah dan tunduk kepada  perubahan waktu dan tempat.

Keywords


manhaj al-bahts; al-mi'yariyyah; al-tarikhiyyah; al-fikr al-islamy al-mu'ashir

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.18326/ijims.v2i1.109-131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Abas Mansur Tamam

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/


Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies indexed by: