Scholarly feminist versus internet commentator on women issues in Islam

Ahmad Ali Nurdin

Abstract


This article discusses two different types of contemporary writings both
“scholarly feminists” and “internet commentators” on women in Islam;
particularly issues related to gender equality such as women’s rights, status
and creation. By comparing two different groups of writers, the objective of this
paper is to discover whether there are significant differences between them on
issues of women in Islam, which shed light on modern Islamic thinking. From a
brief investigation of several books as representatives of scholarly feminists, and
several websites, which publish many articles on women in Islam, as
representatives of Internet commentators, it is clear that both groups seem to
have similar attitude on the topic. They tried to clarify a common misperception
of women in Islam which is commonly portrayed to be “a second class”. Moreover,
it is clear that the message of ‘Internet commentators’ seem to be more
effective and more likely to prevail.
Artikel ini membahas dua tipe tulisan-tulisan kontemporer, baik dari kalangan
“feminis terpelajar” maupun “komentator internet” mengenai perempuan dalam Islam; utamanya berkaitan dengan persoalan-persoalan keadilan gender, seperti
hak-hak kaum perempuan, status dan penciptaan mereka. Dengan
membandingkan dua kelompok penulis ini, tujuan artikel ini adalah untuk
menemukan apakah ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok ini mengenai
masalah-masalah perempuan dalam Islam yang mewarnai pemikiran Islam
modern. Dari penelitian singkat atas beberapa karya yang mewakili kaum feminis
terpelajar dan beberapa websites yang memublikasikan banyak artikel tentang
perempuan dalam Islam, sebagai representasi dari komentator internet, jelas
bahwa dua kelompok ini memiliki keserupaan sikap atas topik tersebut. Mereka
mencoba menjelaskan kesalahpahaman umum tentang perempuan dalam Islam
yang biasanya digambarkan sebagai “kelas kedua”. Juga tampak bahwa pesan
dari para komentator internet lebih efektif dan berhasil.

Keywords


Scholaly feminist; Internet commentator; Women in Islam, Gender equality

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.18326/ijims.v1i2.171-204

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Ahmad Ali Nurdin

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/


Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies indexed by: